Studi Kasus Integrasi dan Migrasi Sistem di Bidang IT
Nama / NIM : I Putu Edi Puspayasa / 1304505095
Mata Kuliah : Integrasi dan Migrasi Sistem
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Nama Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Studi Kasus Integrasi dan Migrasi Sistem di Bidang IT (Information Tecnology) pada Perusahaan Swasta
Studi Kasus :
Diketahui sebuah perusahaan swasta ingin melakukan integrasi dan migrasi sistem di bidang IT (Information Technology). Motivasinya adalah efisiensi biaya dan tanpa mengurangi produktifitas. Tiga hal yang ingin mereka lakukan adalah :
- Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi),
- Efisiensi belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat),
- Optimalisasi teknologi jaringan komputer.
Solusi dan Opini :
Menurut saya solusi dan opini yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan dapat menerapkan teknologi cloud computing.
Salah satu cara untuk melakukan integrasi dan migrasi sistem di bidang teknologi informasi agar dapat menghemat biaya atau efesiensi biaya adalah dengan menerapkan teknologi cloud computing pada perusahaan tersebut.
Cloud computing atau biasa juga disebut komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Sebutan cloud sendiri merupakan istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet.
Terdapat keuntungan dari menerapkan teknologi cloud computing pada perusahaan antaralain :
a. Efesiensi penggunaan memory dan pembelian software
Cloud computing telah menyiapkan infrastruktur seperti penyimpanan data maupun software, sehingga perusahaan dapat menyimpan data secara terpusat. Disini perusahaan dapat menghemat biaya pembelian media penyimpanan data (hardisk) berkapasitas besar dan perusahaan juga tidak dihadapkan dengan beban biaya untuk membayar lisensi atas software-software yang diinstal dan digunakan, karena semua software sudah bisa digunakan melalui cloud computing.
b. Efesiensi tenaga IT
Dengan menggunakan teknologi cloud computing memungkinkan perusahaan dapat mengurangi infrastruktur komputer yang memerlukan biaya pengadaan dan perawatan cukup besar, hal ini dapat menghemat staf IT yang diperlukan, dan staf IT yang ada tidak terlalu berurusan dengan update, konfigurasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan komputasi.
1. Perusahaan dapat menerapkan teknologi cloud computing.
Salah satu cara untuk melakukan integrasi dan migrasi sistem di bidang teknologi informasi agar dapat menghemat biaya atau efesiensi biaya adalah dengan menerapkan teknologi cloud computing pada perusahaan tersebut.
Cloud computing atau biasa juga disebut komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Sebutan cloud sendiri merupakan istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet.
Terdapat keuntungan dari menerapkan teknologi cloud computing pada perusahaan antaralain :
a. Efesiensi penggunaan memory dan pembelian software
Cloud computing telah menyiapkan infrastruktur seperti penyimpanan data maupun software, sehingga perusahaan dapat menyimpan data secara terpusat. Disini perusahaan dapat menghemat biaya pembelian media penyimpanan data (hardisk) berkapasitas besar dan perusahaan juga tidak dihadapkan dengan beban biaya untuk membayar lisensi atas software-software yang diinstal dan digunakan, karena semua software sudah bisa digunakan melalui cloud computing.
b. Efesiensi tenaga IT
Dengan menggunakan teknologi cloud computing memungkinkan perusahaan dapat mengurangi infrastruktur komputer yang memerlukan biaya pengadaan dan perawatan cukup besar, hal ini dapat menghemat staf IT yang diperlukan, dan staf IT yang ada tidak terlalu berurusan dengan update, konfigurasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan komputasi.
2. Perusahaan tersebut dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang open source.
Open source merupakan perangkat lunak yang bersifat gratis atau tanpa lisensi yang membebaskan semua rang dapat melihat source kodenya dan membebaskan semua orang untuk mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada software tersebut. Beberapa contoh aplikasi open source : Firefox, Notepad++, Eclipse, Linux (Sistem Operasi), dan lain-lain.
Keuntungan utama perusahaan menggunakan software atau sistem operasi open source dapat menghemat biaya, karena untuk mendapatkan aplikasi dan sistem operasi tidak perlu mengeluarkan biaya lagi, dikarenakan aplikasi atau sistem operasi open source bersifat gratis sehingga bisa didapatkan secara cuma-cuma.
Perbandingan biaya dan keperluan hardware dari sistem operasi yang bersifat open source dengan sistem operasi berbayar. Misal sistem operasi Windows dengan Linux Ubuntu :
Sistem Operasi Windows :
a. Dari segi harga
untuk menggunakan sistem operasi windows perusahaan perlu membelinya dengan harga $199.99 (sekitar Rp. 2,5 Juta), dan untuk versi windows 8.1 Pro harganya $69.99 (sekitar Rp. 900.000).
(Sumber : http://www.microsoftstore.com/store/msusa/en_US/cat/All-Windows/categoryID.69406900).
b. dari segi keperluan hardware
memerlukan prosessor dengan kecepatan proses minimum 1 Ghz,
RAM 1Gb hingga 2Gb, dan Hardisk 16 Gb hingga 20 Gb.
(Sumber : http://windows.microsoft.com/en-us/windows/buy).
Sedangkan untuk sistem operasi open source Linux Ubuntu :
a. Dari segi harga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperoleh sistem operasi linux.
b. dari segi keperluan hardware
Tidak ada perbedaan dari windows, bahkan peforma sistem operasi linux terasa lebih stabil dan lebih cepat.
Jadi bisa disimpulkan dengan menggunakan sistem operasi/software pada yang bersifat open source dapat menghemat biaya pada perusahaan. Terkadang beberapa sistem operasi open source memang lebih susah digunakan, tetapi hal terebut bisa diatasi dengan mempelajari atau menyewa staf IT untuk mengajari karyawan. Walaupun perusahaan perlu perlu biaya untuk menyewa staf IT tersebut, tetapi hal tersbut tidak akan berlangsung lama dan dapat menghemat biaya untuk kedepannya.
Open source merupakan perangkat lunak yang bersifat gratis atau tanpa lisensi yang membebaskan semua rang dapat melihat source kodenya dan membebaskan semua orang untuk mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada software tersebut. Beberapa contoh aplikasi open source : Firefox, Notepad++, Eclipse, Linux (Sistem Operasi), dan lain-lain.
Keuntungan utama perusahaan menggunakan software atau sistem operasi open source dapat menghemat biaya, karena untuk mendapatkan aplikasi dan sistem operasi tidak perlu mengeluarkan biaya lagi, dikarenakan aplikasi atau sistem operasi open source bersifat gratis sehingga bisa didapatkan secara cuma-cuma.
Perbandingan biaya dan keperluan hardware dari sistem operasi yang bersifat open source dengan sistem operasi berbayar. Misal sistem operasi Windows dengan Linux Ubuntu :
Sistem Operasi Windows :
a. Dari segi harga
untuk menggunakan sistem operasi windows perusahaan perlu membelinya dengan harga $199.99 (sekitar Rp. 2,5 Juta), dan untuk versi windows 8.1 Pro harganya $69.99 (sekitar Rp. 900.000).
(Sumber : http://www.microsoftstore.com/store/msusa/en_US/cat/All-Windows/categoryID.69406900).
b. dari segi keperluan hardware
memerlukan prosessor dengan kecepatan proses minimum 1 Ghz,
RAM 1Gb hingga 2Gb, dan Hardisk 16 Gb hingga 20 Gb.
(Sumber : http://windows.microsoft.com/en-us/windows/buy).
Sedangkan untuk sistem operasi open source Linux Ubuntu :
a. Dari segi harga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperoleh sistem operasi linux.
b. dari segi keperluan hardware
Tidak ada perbedaan dari windows, bahkan peforma sistem operasi linux terasa lebih stabil dan lebih cepat.
Jadi bisa disimpulkan dengan menggunakan sistem operasi/software pada yang bersifat open source dapat menghemat biaya pada perusahaan. Terkadang beberapa sistem operasi open source memang lebih susah digunakan, tetapi hal terebut bisa diatasi dengan mempelajari atau menyewa staf IT untuk mengajari karyawan. Walaupun perusahaan perlu perlu biaya untuk menyewa staf IT tersebut, tetapi hal tersbut tidak akan berlangsung lama dan dapat menghemat biaya untuk kedepannya.
Sumber
Anonim. 2014. “Pengertian Cloud Computing, Jenis, Cara Kerja, Keuntungan dan Kerugian”. http://www.patartambunan.com/pengertian-cloud-computing-jenis-cara-kerja-keuntungan-dan-kerugian/ (diakses pada 10 Maret 2015).
Anggi, F.. “Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Cloud Computing”. http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html (diakses pada 10 Maret 2015).
Putra, C. A.. “Contoh software open source”. http://www.candra.web.id/2014/02/14/contoh-software-open-source/ (diakses pada 10 Maret 2015).
Anonim. “Cloud computing dan contoh penerapan dalam perusahaan”. http://cloudindonesia.com/cloud-computing-dan-contoh-penerapan-dalam-perusahaan/ (diakses pada 10 Maret 2015).
Anonim. 2014. “Pengertian Open Source”. http://www.mandalamaya.com/pengertian-open-source/ (diakses pada 10 Maret 2015).
Pengelola Guraru. “Kelebihan dan Kekurangan Open Source”. http://guraru.org/guru-berbagi/kelebihan_dan_kekurangan_open_source/ (diakses pada 10 Maret 2015).
Anonim. “Keunggulan Software Open Source”. http://www.fahmi-tech.tk/2014/12/keunggulan-software-open-source.html (diakses pada 10 Maret 2015).
Microsoft. “Microsoft Store”. http://www.microsoftstore.com/store/msusa/en_US/cat/All-Windows/categoryID.69406900 (diakses pada 10 Maret 2015).
Microsoft. “Get Window”. http://windows.microsoft.com/en-us/windows/buy (diakses pada 10 Maret 2015).
izin dijadiin refrensi ya bang
BalasHapus